Jumat, 11 Februari 2011

KANKER


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat memahami dan mengevaluasi penatalaksanaan terapi pada penyakit kanker, seperti kanker payudara, leukemia akut, kanker paru dan lain-lain.

B.     Dasar Teori
·         Definisi Kanker
kanker adalah penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat manyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menimbulkan kematian (Familiy’s Doctor, 2006). Hal ini sejalan dengan defenisi dari American Cancer Society yang mengatakan kanker sebagai kelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkendali (Kaplan, Salis & Patterson, 1993).
Sel kanker berbahaya karena dapat menyebabkan kematian baik secara langsung maupun tidak langsung (Laszlo dalam Sarafino, 1998). Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker pada umumnya cepat menjadi besar. Sel kanker menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkram alat tubuh yang terkena. Di samping itu, sel kanker dapat menyebar (metatasis) ke bagian alat tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di tempat lain.
Penyeberan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu. Umumnya, sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan atau pun gejala, bila sudah ada keluhan atau gejala biasanya penyakit berada pada taraf stadium lanjut. Awalnya kanker tidak menimbulkan keluhan karena hanya melibatkan beberapa sel. Bila sel kanker bertambah, maka keadaan bergantung kepada orang yang terkena. Misalnya, pada usus berongga besar, tumor harus mencapai ukuran besar sebelum memicu keluhan (Familiy’s Doctor, 2006). Pada taraf stadium lanjut sel kanker menyebar sampai ke organ vital seperti otak atau paru lalu mengambil nutrisi yang dibutuhkan oleh organ tersebut, akibatnya organ itu rusak dan mati. Penyakit kanker sendiri dapat melemahkan penderitanya, penyakit tersebut serta pengobatannya dapat menurunkan gairah hidup dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (Laszlo dalam Sarafino, 1998).
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, pasien kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi. Kebanyakan pasien kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Bila tidak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian pada pasien.

·         Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
·           Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
·           Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
·           Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
·           Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

·         Manifestasi Klinis
Ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah produksi asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai simtoma hipoksia, percepatan lintasan glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi oksidatif, dan pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjadi aerobik, yang dikenal sebagai efek Warburg. Sel kanker memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi oksidatif. Faktor transkripsi Ets-1 yang ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali pergeseran metabolisme pada sel kanker. Ciri lain adalah rendahnya kadar plasma vitamin C yang ditemukan pada berbagai penderita kanker, baik dari penderita dengan kebiasaan merokok, maupun tidak.
Secara umum, gejala kanker bisa dibadi menjadi kelompok :
·         Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
·         Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.
·         Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
·         Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraselular. Pada kanker, terjadi penurunan konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin, angiostatin dan glioma-derived angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik, seperti vascular endothelial growth factor, yang memungkinkan sel kanker melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.
·         Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraselular (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker, dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma.

·         Penyebab Kanker
Ada empat faktor utama penyebab kanker seperti lingkungan, makanan, biologis dan psikologis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keempat faktor penyebab kanker tersebut, yaitu:
*      Lingkungan
a. Bahan kimia
Zat yang terdapat pada asap rokok yang dapat menyebabkan kanker paru pada perokok aktif dan perokok pasif (orang yang bukan perokok atau tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker (Family’s Doctor, 2006).
b. Penyinaran yang berlebihan
Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukimia (Family’s Doctor, 2006).

c. Merokok
Menurut Yayat Sutratmo (Majalah Bulan Kabari dalam www.kabari news.com) perlu diketahui bahwa rokok putih bertanggung jawab 90% dari semua kasus kanker paru-paru yang menjadi penyebab utama kematian baik dari wanita daripada pria. Setiap kali merokok maka akan menghirup sedikitnya 60 zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

d. Polusi udara
Menurut Chen Zichou (www.antara.co.id) seorang ahli Institut Penelitian Kanker mengatakan, penyebab utama meningkatnya jumlah kanker di China disebabkan polusi udara, lingkungan, kondisi air yang kian hari kian memburuk. Banyak perusahaan kimia dan industri yang membuang limbahnya kesungai dengan mudah. Hal ini menyebabkan air yang ada di sungai terkontaminasi oleh limbah yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang ada disekitar sungai. Akibatnya air yang terkontaminasi tersebut secara langsung berakibat terhadap tumbuh-tumbuhan dan makanan.
*      Makanan
Para ilmuwan mendapatkan bahwa makanan-makanan tertentu adalah sumber kanker. Makanan-makanan tersebut menjadi sumber kanker oleh sebab adanya zat-zat kimia tertentu. Makanan yang dapat menyebabkan kanker (www.susukolostrum.com) adalah:
a.       Daging yang mengandung hormon sex buatan (DES or Diethylstilbestrol).
b.      Bahan pemanis buatan seperti biang Gula dan saccharin.
c.       Nitrosamines pada bahan-bahan pengawet buatan, dan bahan pewarna buatan, yang umumnya dipakai dalam produk daging, yang telah diproses dan juga banyak dalam produk makanan kaleng.
d.      Zat pewarna yang ada dalam makanan, minuman, kosmetik, maupun obat obatan.
e.       Zat radioaktif yang sekarang ini terdapat hampir di seluruh bulatan bumi sebagai akibat dari percobaan bom atom serta peledakan bom, yang masuk dalam tubuh manusia melalui makanan, khususnya susu.
f.       Kebanyakan makan garam.
g.       Makanan yang sudah menjadi Tengik.

*      Biologi
a. Virus
Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker (Family’s Doctor, 2006). Salah satu virus yang dapat menyebabkan kanker adalah virus HIV (human immunodefiency virus). Dimana virus HIV (human immunodefiency virus) ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya wanita yang terinfeksi virus HIV (human immunodefiency virus) akan rentan terhadap infeksi HPV (human papillomavirus). Hal ini dapat dilihat bahwa 90% kasus kanker serviks disebabkan karena adanya infeksi HPV (human papillomavirus) (Gale dan Cahrette, 1995). Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik (Family’s Doctor, 2006).
b. Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria) (Family’s Doctor, 2006).
c. Keturunan
Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5% dari kasus kanker diakibatkan oleh faktor keturunan. Sebab ada orang yang terlahir dengan DNA rusak yang diturunkan salah satu orang tua mereka sehingga mereka memiliki resiko yang tinggi untuk terkena kanker. Faktor keturunan ini memang susah untuk dihindari. Tetapi sejauh apa peranan gen yang abnormal masih belum diketahui (Misky, 2005).



*      Psikologis
a. Kepribadian
Orang dengan tipe kepribadian tertutup termasuk tipe yang mudah terkena stres. Umumnya orang dengan tipe kepribadian ini akan mudah menderita gangguan emosi dan secara sadar berusaha menekan perasaan tersebut. Akibatnya mereka akan memiliki resiko tinggi untuk terkena penyakit kanker dan jantung (dalam www.bemfhui.com).
b. Stres
Salah satu sebab menurunnya kekebalan tubuh (immunitas) adalah adanya stres dan kondisi stres ini akan melemahkan respon imunitas. Dalam keadaan stres atau emosi seperti marah dan sedih, hypothalamus yang merupakan pusat emosi akan terangsang dan kemudian akan merangsang kelenjar pituitari yang selanjutnya kemudian akan merangsang kelenjar adrenal, sehingga keluarlah hormon glukokortikoid. Jika hormon tersebut keluar secara berlebihan akan terjadi kerusakan pada tubuh yang mengakibatkan antibodi dan respon peradangan menurun. Menurunnya sistem imunitas ini mempermudah masuknya sel-sel kanker menyerang tubuh, karena kemampuan sel tersebut untuk mengenal dan melawan musuh tidak dapat berfungsi secara baik. Dapat disimpulkan bahwa stress psikologis berpengaruh terhadap rusaknya kemampuan pembunuhsn sel secara alami untuk penghancuran sel tumor atau sel kanker. 

BAB II
PENYELESAIAN KASUS

  1. URAIAN KASUS
Nyonya E, 52 tahun didiagnosa NHL (Non HodHodginkin’s Lymphomas) stadium 4. Dia menerima insulin non dependent glibenklamid 10 mg/hari. Dia mendapatkan resep pertama CHOP  (Cyclophosphamide, Doxorubicin/Hydroxydaunorubicin Vincristine/Oncovin, Prednisolon). Dia memiliki tinggi badan 161 cm berat badan 78 kg. luas permukaan tubuh 1,85 m2. Dia mendapat daftar resep selanjutnya sebagai berikut:
Cyclophosphamide      1390 mg i.v per hari
Doxorubicin                92 mg i.v per hari
Vincristine                   2 mg i.v per hari
Granisetron                  1 mg i.v per hari
Dexametason               8 mg i.v per hati
Prednisolone                100 mg /hari selama 5 hari
Allopurinol                  300 mg 1 hari
Glibenklamid               10 mg 1hari
Metoclopramide          20 mg 4x sehari
Hasil pemeriksaan laboratorium darah normal, dan fungsi ginjal normal, tetapi fungsi hati tidak normal. Dengan bilirubin 39 mikromol/liter (<17 micromol/liter) dan transaminase sedikit mengalami kenaikan.

    II.       ANALISA KASUS:
Penyelesaian kasus  dengan menggunakan metode SOAP (Subjective,  Objective, Assesment, dan Plan) pada kasus ini adalah sebagai berikut :
*      Subyektif
Nama                           : Nyonya E
Umur                           : 52 tahun
Jenis kelamin               : wanita
BB                               :  78 kg
TB                               : 161 cm
BSA                            : 1,82 m2
Riwayat penyakit        : Diabetes Miletus Non dependent
                                      Kerusakan hati
                                      NHL stadium IV
Riwayat Pengobatan   : Glibenklamid 10 mg/hari
 CHOP (Cyclophosphamide, Doxorubicin/Hydroxydaunorubicin Vincristine/Oncovin, Prednisolon).
Pengobatan :
Cyclophosphamide      1390 mg i.v per hari
Doxorubicin                92 mg i.v per hari
Vincristine                   2 mg i.v per hari
Granisetron                  1 mg i.v per hari
Dexametason               8 mg i.v per hati
Prednisolone                100 mg /hari selama 5 hari
Allopurinol                  300 mg 1 hari
Glibenklamid               10 mg 1hari
Metoclopramide          20 mg 4x sehari

*      Obyektif
Bilirubin         39 micromol/liter         <17 micromol/liter       meningkat
Fungsi ginjal                                                                          normal
NHL              stadium IV                             
                                  
*      Assesment
Adanya interaksi obat antara:
Cyclophosphamide dengan allopurinol
Cyclophosphamide dengan glibenklamid
Cyclophosphamide dengan doxorubisin
Dexametason dengan Glibenklamid dapat menurunkan efek hipoglikemi dari glibenklamid
Prednisolon dengan Glibenklamid dapat menurunkan efek hipoglikemi dari glibenklamid.

*      Planning (P)
1). Tujuan Terapi :
·         Menyembuhkan pasien
·         Memperpanjang usia harapan hidup
·         Menghilangkan gejala atau symptom
2). Sasaran Terapi :
              Mengobati sel kanker


3). Strategi Terapi :
Terapi Farmakologi :
Cyclophosphamide      1390 mg i.v per hari
Doxorubicin                92 mg i.v per hari
Vincristine                   2 mg i.v per hari
Granisetron                  1 mg i.v per hari
Dexametason               8 mg i.v per hati
Prednisolone                100 mg /hari selama 5 hari
Allopurinol                  300 mg 1 hari
Glibenklamid               10 mg 1hari
Metoclopramide          20 mg 4x sehari

Terapi Non Farmakologi :
·         Istirahat yang cukup
·         Berdoa
·         Optimalisasi status gizi
·         Cukup energi, protein, dan mineral.
·         Mengurangi asupan garam.
·         Menghindari stress fisik dan mental

 4). Analisis Kerasionalan Terapi (4T 1W)

Ø Tepat Indikasi
Nama Obat
Indikasi
Mekanisme Aksi
Keterangan
Siklophospamid
Leukemia limfositik kronik, penyakit Hodgkin dan limfoma non Hodgkin.

Tepat indikasi
Doksorobisin
Leukemia limfositik kronik, penyakit Hodgkin dan limfoma non Hodgkin, karsinoma payudara, neuroblastoma.
Menghambat sintesa dari DNA dan RNA mungkin melalui daya kerjanya terhadap topoisomerase II (Tjay, 2007).
Tepat indikasi
Vinkristin
Leukemia limfositik akut, penyakit Hodgkin dan limfoma non Hodgkin, tumor Wilms.
menghambat pembelahan
sel selama metafase sel. Obat ini dipakai bersama siklofosfamid
(cytoxan) untuk mengobati LLA. Gangguan bisa berupa konstipasi,
kram abdomen, dan ileus paralitik, mual, muntah dan demam (Lukens, 1999)
Tepat indikasi
Granisetron
Mual muntah
Antagonis pada reseptor 5-hidroxsitryptamin (5-HT3) didalam kemoreseptor trigger zoni dan mungkin pada saluran cerna bagian atas (Dexamedika, 2010)
Tepat indikasi
Dexametason
Anti alergi, antiinflamasi
Menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi (www.farmasiku.com)
Tepat indikasi
Prednisolon
Leukemia limfositik kronik, penyakit Hodgkin dan limfoma non Hodgkin, tumor payudara.
-
Tepat Indikasi
Allopuridol
Hiperurisemia, gout
Berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosentesa urin (Hilmanto, 2009)

Glibenklamid
NIDDM ringan hingga sedang
Merangsang sekresi insulin dari sel-sel β langerhans menurunkan keluaran glukosa dari hati, meningkatkan sensitivitas sel-sel sasaran perifer terhadap insulin (medicaterapi, 2010)

metoklorpramid
Gangguan mortilitas lambung, refluks gastro esophagus, pengobatan obat anti mual dan muntah atau terapi setelah radiasi, kemoterapi, pembedahan.
-


Ø Tepat Obat
Nama obat
Alasan sebagai drug of choice
Keterangan
Siklophospamid

Tepat Obat
Doksorobisin

Tepat Obat
Vinkristin

Tepat Obat
Granisetron

Tepat Obat
Dexametason

Tepat Obat
Prednisolon

Tepat Obat
Allopuridol


Glibenklamid
Cocok dalam menanggani penyakit DM tipe II.

metoklorpramid




Ø Tepat Pasien
Nama Obat
Kontra Indikasi
Keterangan
Siklophospamid
Sistitis hemoragik (Gunawan, 2007)
Tepat Pasien
Doksorobisin

Tepat Pasien
Vinkristin
Toksisitas neuromuscular dan pasien gangguan fungsi hati (Gunawan, 2007)
Tepat Pasien
Granisetron
Hipersensitivitas terhadap granisetron (dexamedica, 2009)
Tepat Pasien
Dexametason
Hipersensitif terhadap dexametason dan penderita penyakit jantung sistemik (www.farmasiku.com)
Tepat Pasien
Prednisolon
Hipersensitivitas terhadap prednisolon, penyakit saluran empedu

Tepat Pasien
Allopurinol
Penderita dengan penyakit hati, alergi terhadap allupurinol (Hilmanto, 2009)
Tepat Pasien
Glibenklamid
Wanita menyusui, profiria, dan ketoasidosis (Sukandar, 2008)
Tepat Pasien
metoklorpramid
Hipersensitivitas terhadap metoklorpramid atau bahan-bahan dalam formulasi, obstruksi gastrointestinal .
Tepat Pasien



Ø Tepat Dosis
Nama Obat
Dosis Standar
Dosis yang Diberikan
Keterangan
Siklophospamid
Iv : 500-1500 mg/m2, interval 2-4 minggu p.c (Gunawan, 2007)
1390 mg i.v per hari
Tepat Dosis
Doksorobisin
10-30 mg/m2 1x seminggu (Gunawan, 2007)
92 mg i.v per hari

Tepat Dosis
Vinkristin
1,4-2 mg/m2/ minggu (Gunawan, 2007)
1,4 mg i.v per hari
Tepat Dosis
Granisetron
Profilaksis 1 mg dalam 1 jam sblm kemoterapi dimulai, 12 jam kemudian 1 mg lagi (Tjay, 2007).
1 mg i.v per hari
Tepat Dosis
Dexametason
4 d.d 0,25-0,5 mg (Tjay, 2007)
8 mg i.v per hari
Tepat Dosis
Prednisolon
20-100 mg 1 hingga 2 hari (Gunawan, 2007)
100 mg 1 kali sehari selama 5 hari
Tepat Dosis
Allopurinol
Mula:2-3 dd 50 mg maks. Sehari 800 mg.
Pemeliharaan: 1 dd 300 mg pagi pc (Tjay, 2007)
300 mg 1 kali sehari
Tepat Dosis
Glibenklamid
1-2 dd 2,5-5 mg pc (Tjay, 2007)
10 mg satu kali sehari
Tepat Dosis
metoklorpramid
3 dd 10 mg (HCl) (Tjay, 2007).
20 mg 4 kali sehari
Tepat Dosis


Ø Waspada Efek Samping Obat
Nama Obat
Efek Samping Obat
Saran
Siklophospamid
leukopenia berat, sistisis hemoragik (Gunawan, 2007)

Doksorobisin
Merusak otot jantung dengan gagal jantung (Tjay, 2007).

Vinkristin
Hilangnya reflex tendon Achilles merupakan tanda neuropati, ataksia, foot drop menyusutnya otot (Gunawan, 2007).

Granisetron
Nyeri kepala, konstipasi, rasa kantuk di muka dan perut bagian atas, gangguan ekstrapiramidal, dan reaksi hipersensitivitas (Tjay, 2007).

Dexametason
Kelemahan otot, kelainan mata, gaangguan saluran pencernaan, sakit kepala (www.farmasiku.com)

Prednisolon
Gejala Chusing, penekanan fungsi anak ginjal (Tjay, 2007)

Allopurinol
Merusak hati, penekanan sumsum tulang (leucopenia, trombositopenia) (tjay, 2007)

Glibenklamid
Reaksi alergi jarang terjadi, mual, muntah, diare, gejala hematologic, susunan saraf pusat, mata (Gunawan, 2007).

metoklorpramid
Sedasi, gangguan lambung usus dan gelisah (Tjay, 2007)



Monitoring dan Rencana Tindak Lanjut
  • Memonitoring efek samping secara periodic atau teratur tergantung dari daftar efek sampingmasing-masing obat
  • Monitoring terhadap ADR
  • Memonitoring kadar SGOT, SGPT, alkali fosfatase dan bilirubin.


Konsultasi, Informasi dan Edukasi Pasien (KIE)
Ø  Memberikan informasi tentang obat baik mengenai nama obat, dosis, aturan pakai dan cara penggunaan obat.
Ø  Memberikan informasi, instruksi, dan peringatan kepada pasien dan keluarganya tentang  efek terapi dan efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan.
Ø  Memberikan edukasi kepada pasien bahwa
Ø  Memberikan edukasi kepada pasien bahwa obat harus di minum setiap hari atau sesuai dengan dosis, namun jika lupa segera minum obat jika waktunya dekat ke waktu minum obat seharusnya. Tetapi jika lewat waktu minum obat sudah jauh, dan dekat ke waktu berikutnya, maka minum obat sesuaikan saja dengan waktu/dosis berikutnya.
Ø  Memberikan edukasi kepada pasien untuk meminum obat sesuai jadwal yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain misalnya pada pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar